Teruslah bergerak, Hingga KELELAHAN itu LELAH mengikutimu, Teruslah berlari, Hingga KEBOSANAN itu BOSAN mengejarmu, Teruslah berjalan, Hingga KELETIHAN itu LETIH bersamamu Jadikanlah Pengembaraan Hidupmu Mnjdi Berarti dalam Sebuah Inspirasi Sang Petualang Sastra
Sabtu, 31 Desember 2011
Jeritan Pilu Rakyat
Jeritan Pilu Rakyat
sawah nan luas terbentang
pepohonan rindang berdesakan
kicauan burung jadi irama yang memabukan
keindahan tak terlupakan
namun itu dulu
saat gunung tak murka
saat manusia sayang alamnya
kini hanya keserakahan menjelma
pertiwi tak lagi ramah pada kita
membinasa
air bah menghadang
banjir menggenang
lahar dingin menggunung
di sana sini bencana melanda
jelata tumpuan korban alam dan penguasa
bagaimana bisa ?
selalu rakyat yang terjerat,yang menjerit
jerit kesakitan dari negeri yang katanya makmur …
NAMA : Teddy Siswanto
KELAS : XI Tel 6
ABSEN : 34
PENANTIAN SEBUAH HARAPAN
PENANTIAN SEBUAH HARAPAN
resah pilu derita kami rasakan
menanti asa yang tak kunjung tiba
berharap kan datangnya pertolongan
saat fajar kami bekerja keras
membanting tulang
merasakan teriknya sang surya
melawan rasa lelah
saat malam hawa dingin terasa begitu menyiksa tubuh
hingga merasuk tulang
mengapa pertolongan tak kunjung datang
kalian sia-sia kan kami
kalian terlantarkan kami
dan tidak merasakan apa yang kami derita
kalian bersenang -senang dia atas penderitaan kami
adakah rasa belas kasihan kepada kami rakyat jelata ini
percuma kami berharap
karena hanya harapan kosong yang kami terima
kami hanyalah sang pemimpi
dan dunia ini begitu fana
semoga ada secerca harapan di balik hari esok
NAMA: M.Itsnan.SR
KELAS: XI tel 4
ABSEN: 27
sayap sayap kecil
sayap sayap kecil
bahagialah engkau wahai merpati putih
merpati kecil yang terbang tinggi
mengelilingi nusantara
berpapasan dengan langit biru
berjuang melawan angin
walau sayap belum terlatih
berjuang melewati badai
meskipun harus tertatih
andai aku seekor merpati
ku 'kan kepakkan sayap putihku
ku lepaskan segala gundah ku
membuangnya jauh dari hidupku
namun, ku tahu aku bukan merpati
ku 'tak dapat terbang tinggi menjunjung langit
melepaskan segala keresahan
meredakan hati yang pilu
oh Tuhan,
jadikanlah aku seperti merpati
lambang dari kedamaian
yang menghilangkan segala prasangka
oh Tuhan,
jadikanlah aku seperti merpati
yang sanggup melewati rintangan
walau hanya dengan sayap sayap kecil.
Marizka Cahya/ absen 24
kelas XI T4
ANDAI AKU MENJADI DIRIKU SENDIRI
ANDAI AKU MENJADI DIRIKU SENDIRI
Andai aku menjadi burung
Aku akan terbang jauh menembus
Angkasa nan jauh disana
Andai aku menjadi bunga
Aku akan bersemi menghiasi jagad raya
Andai aku menjadi mentari
Akan kuterangi dunia setiap saat
Andai aku menjadi rembulan
Akan ku tanamkan senduku pada dunia
Tapi, andai aku menjadi diriku sendiri
Menjadi sosok sejati
Tanpa kepalsuan, tanpa belang
Andai aku menjadi diri sendiri
Itulah yang terbaik bagi hidupku
Untuk kutemukan kebenaran sejati
Aku ingin menjadi diriku sendiri
Nama :Ridha Oktavinda Praja
Kelas. :XI TEL 3
No Absen :29
Sebuah Renungan
Sebuah Renungan
Negeriku
Kau dijajah,ditindas
Tapi tak ada putera-puteramu yang peduli
Mereka terlena di negeri surga
Mereka lupa akan anugerah Tuhannya
Lupa akan semua ini dari-Nya
Akankah kita terus begini
Keadaan itu akan kembali
Kita ditindas
Budaya kita dirampas
Rakyat kita disiksa
Sebagai babu-babu mereka
Kawan
Sampai kapan kita akan begini
Sadar….,Sadar…..,atau kita akan terbuang!!!
Terbuang….selamanya
Perempuanmu yang dulu suci
Suci….tanpa terkotori
Tapi,kini
Kesucianmu….,keanggunanmu
Kau lepas dan kau ganti
Dengan baju bikini
Kau rela melepas pakaian moralmu,budayamu
Demi satu kata, kemenangan untuk kalah
Karena kau membuang
Membuang baju dan budayamu
Untuk iklan sabun para penjajahmu
Sampai kapan,
Indonesia dijajah
Malu…dulu…, kini tak ada lagi
Hilang…..,hilang
Yang tinggal hanya kemaluan
Ohhh….,negeriku
Kau hijau…dulu
Kering…..kini
Ekky/ XI Tel 5
Absen:18
Terimakasih Penyongsong Garuda
Terimakasih Penyongsong Garuda
Bagi kami yang hidupnya penuh sengsara
Yang mengalami kekalahan demi kekalahan
Baik itu secara ekonomi maupun sosial
Hingga terpinggirkan dari mata dunia
Kalian adalah sebuah pahlawan
Yang membawa sebuah angin perubahan
Tentang hasrat dan juga semangat
Bahwa hidup memanglah perjuangan
Bagi kami yang hidupnya jauh dari etika
Sebab disibukkan dengan kerja dan kerja
Kemudian menjadi lupa pada garuda
Hingga garuda tak lebih dari pajangan semata
Kalian adalah sebuah panutan
Yang menjaga betul makna dan nilai
Dari sebuah gambar garuda didada
Meski terjatuh, terluka, dan cidera
Bagi kami yang hidupnya penuh imitasi
Yang gaya hidupnya hanya meniru dan meniru
Tanpa mencoba memberika karya pada bangsa
Hingga mengidolakan yang patutnya bukanlah diidolakan
Kalian adalah sebuah kebanggan
Yang mampu mengharumkan nama Indonesia
Dengan olah bola dan spirit kalian dilapangan
Maju tak gentar melawan musuh dihadapan
Bagi kami yang hidupnya penuh korupsi
Yang berorientasi selalu pada kejayaan
Jika pun perlu dengan saling memberikan suap
Agar tak dibilang ketinggalan zaman
Kalian adalah pribadi-pribadi pendidik
Yang mengajarkan arti sebuah proses serta kerja keras
Dimana kemenangan dan kekalahan bukanlah tujuan
Melainkan buah yang dapat dipetik dari apa yang telah ditanam
Terima kasih timnas Indonesia
Terima kasih pelatih wim rijsbergen
Terima kasih seluruh staf pelatih yang tak dapat saya sebutkan satu-persatu namanya
Mulai dari juru masak, ahli nutrisi, ahli fisioterapi, ahli psikologi, staf fisik, staf teknik dan asisten-asisten pelatih semuanya
Terima kasih Markus Horison
Terima kasih Muhammad Nasuha
Terima kasih Maman Abdurahman
Terima kasih Hamka Hamzah
Terima kasih Zulkifli Syukur
Terima Kasih Arif Suyono
Terima Kasih Muhammad Ridwan
Terima kasih Otktavianus Maniani
Terima kasih Ahmad Bustomi
Terima kasih Firman Utina
Terima kasih Christian Gonzales
Terima kasih Irfan Bachdim
Terima kasih Bambang Pamungkas
Terima kasih Yongky Ariwibowo
Terima kasih Tony Sucipto
Terima kasih Eka Ramdani
Terima kasih M. Roby
Terima kasih Beny Wahyudi
Terima kasih Feri Rotinsulu
Terima kasih Kurnia Mega
Terima Kasih Yesaya Desnam
Terima Kasih Johan Juansyah
Terima kasih… terima kasih… terima kasih…
Terima kasih karena kalian telah menyatukan kami
Bangsa yang telah hancur terkeping-keping
Hingga mampu membuat lautan merah menyala
Demi satu asa
Mendukung selalu timnas Indonesia
Dan garuda selalu didada
Terima kasih
nama:akbar fazrul rachman
kelas:XI-5
no absen :07
ACCESS19
visit: http:network-access2.tk :)
Hai Garuda
Hai Garuda
Apa gerangan hei Garuda?
Gundah hatimu karena kau kalah?
atau merasa bersalah karena tak tunai janji dan sumpah?
...atau mungkin, tersakiti kau oleh hujatan dan caci maki orang-orang sampah?
Tenanglah hei Garuda..
karena tiap tetes keringatmu dilapangan hijau itu.
yang rumputnya dipijaki anak-anak yang berlarian di hari Minggu.
lalu beradu tinju demi selembar kertas biru itu.
kami hargai, kami saluti.
Tenanglah hei Garuda..
karena tiap kali terguncang hebat jala lawan oleh sentakan kakimu.
walau harus kau tahan sikut di pelipis kirimu.
atau tercolek 'tak sengaja' oleh si baju biru.
kami elukan, kami doakan.
Tenanglah hei Garuda..
jangan kau baca koran esok pagi itu.
mereka yang tanamkan racun dalam hati, jejalkan benci dalam diri.
kuli tinta yang dulunya berjuang demi sesuap nasi itu kadang tak punya hati.
eksploitasi maha tinggi demi menimbun emas tanpa daki.
lirik pun jangan, lebih baik kau jauhi.
Tenanglah hei Garuda..
tak butuh piala, tak butuh 5-1 untuk menangkan hati kami.
hati anak-anak Indonesia.
Ingatlah.......
Memenangkan 1 piala itu biasa.
Memenangkan hati 240 juta penduduk Indonesia itu BUTUH USAHA.
Dan Garuda telah tunjukkan seluruh daya upayanya.
HARGAI MEREKA!
Jangan salahkan siapa-siapa, kita titipkan trophy itu di Malaysia, 2 tahun lagi, kita rebut untuk SELAMANYA!
nama:Handi radiyanto bani hasan/ Bintang Gamiri
kelas: XI T 5
no absen : 22
NETWORK ACCESS19
Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
jika ada seseorang bertanya kepada ku, "kamu ingin menjadi apa ?"
kemudian aku menjawab dengan bangga ,
"menjadi orang berguna bagi bangsa dan negara"
tapi ku bingung yang berguna itu seperti apa....
Disaat ku terdiam untuk menentukan pilihan
Indah rasanya saat ingin menjadi apa
kemudian aku merasa, inilah saatnya untuk menentukan pilihan
Dan aku pun menentukan ingin menjadi guru
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa
Walau disaat nanti aku menjadi guru
Aku akan selalu ingat dengan mereka
Yang telah membimbingku sampai menjadi seperti ini
Terima kasih Ibu...
Terima kasih Ayah...
Terima kasih Pak Guru dan Bu Guru...
Semoga kelak akan menjadi seperti kalian
Aku akan meneruskan Perjuangan mu... Guru
Nama : Fahmi Medis Proluton
Kelas : XI tel 8
Absen : 15
Jeritan Rakyat dalam Tanya
Jeritan Rakyat dalam Tanya
Siapa sih yang mau peduli padaku?
Bertanya apa sebenarnya yang kuinginkan, mengerti kebutuhanku tanpa kuledakkan..
Kenapa kalian terus menuntut tanpa perduli apa mauku?
Aku juga punya keinginan..
Keinginan yang tak semewah tuntutan kalian..
Tapi itupun tak mampu kalian berikan..
Bahkan mungkin kalian sendiri tak tahu mauku apa..
Meski berjuta kali kuselipkan inginku diantara canda..
Meski beribu kali kuungkapkan dalam ledakan amarah..
Tapi aku yakin..kalian tetap tak tahu apa mauku sebenarnya..
Tahu kenapa?
Karena kalian terlalu sibuk menuntutku memuaskan kalian!
Sibuk mengumpulkan apa yang belum kalian punya
Hingga tak sempat selipkan inginku dicelah agenda
Ingatkah kalian?
Karenaku kalian ada disana
Memuaskan diri tanpa ingat janji
Teriakkan namaku tuk raih yang kalian mau
Dan berkelit saat ku perlihatkan perut yang melilit
Kapan kalian mengerti?
Kududukkan kalian disana tuk angkat ku dari nestapa
Dan bukan tuk puaskan kumpulkan kemewahan!!
*dan akupun gerah melihat kalian-bungailalang*
nama : Iriansyah syaputra ( 17 )
kelas : XI tel 6
Andai Aku Menjadi Sastrawan
Andai Aku Menjadi Sastrawan
Saat terbangun dalam tidur ku
Lembar baru mengawali bentang langkah tertuju
Aku merasakan ke gelisahan yang tidak biasa pada diriku
Entah apa yang aku rasakan saat ini
Hingga pikiran ku melayang entah kemana
Menembus batas ruang dan waktu
Di sanalah aku melihat diriku
Sedang berjuang keras melawan getirnya kehidupan
Tanpa putus asa dan terus melangkah
Dengan penuh harapan dan melawan dunia yang kelam
Harapan demi harapan terputus demi perjuangan
Perjuangan demi menjadi seorang sastrawan
Sastrawan yang bukan sekedar sastrawan
Tetapi sastrawan yang berguna bagi bangsa dan Negara
By: Kurnia Massidik no.27/ 2tel7
Suka Duka Menjadi Pelajar
Suka Duka Menjadi Pelajar
aku seorang pelajar
yang kerjanya hanya belajar
tiap hari minta diajar
tapi untuk apa aku belajar?
untuk siapa aku belajar?
mengapa aku belajar?
pertanyaan yang selalu ada di pikiran ku
aku pun masih mencari jawabannya hingga kini
belajar, belajar dan belajar
hanya itu yang aku bisa
dan hanya itu yang aku lakukan
wahai dunia tunggu aku hingga aku menjadi seorang yang terpelajar
nama :yoga pangestu
kelas :X1 tel 5
no absen :39
Puisi Untuk Garudaku
Puisi Untuk Garudaku
Masih membekas luka kemarin
Luka yang membuat seisi negeri berduka
Sayapmu yang perkasa, t’lah patah
Masihkah kau mampu terbang ke angkasa
Cakarmu kalah kuat
Hingga dengan mudah harimau itu mengoyak- oyak
Pagi ini, mendung menggulung di bumi pertiwi
Seperti pagi yang lalu
Yang membawamu dalam tangis pilu
Jangan
Jangan biarkan kami menangisimu
Jangan biarkan dia membunuh asamu
Perjuanganmu belum berakhir garudaku
Satu sayapmu masih bisa mengejar waktu
Paruhmu yang kuat, aku yakin masih mampu
Hempaskan…kalahkan musuhmu
Iringan do’a kami menyertai perjuanganmu
Mendung pagi ini akan jadi saksi
Gemuruh langit, derai tangis hujan
Bukan untuk kekalahanmu
Tapi untuk sebuah kebahagiaan
Karena ku yakin hari ini engkau pasti menang
kelas : XI Tel 3
No. Absen : 10
Tema : SEA Games
Penghalang
Penghalang
menjadi seorang pelajar tidaklah mudah dan penuh dengan rintangan
aku takkan terjatuh walau sekumpulan bison menghantam
aku punya mimpi yang harus di capai
walaupun dengan waktu yang dikit dan banyaknya
aku punya jalanku sendiri
tapi sekumpulan bison mengubahnya
dengan terpaksa aku mengikuti kemana bison itu berjalan
aku akan terus bangkit bangkit dan bangkit dan takkan kembali
pertarungan ini takkan berhenti sampai mimpiku tercapai
Kelas : XI Tel 7
No Absen : 30
Tema : Suka Duka Menjadi Pelajar
Andai Aku Jadi Menteri
Andai Aku Jadi Menteri
Andai aku jadi menteri
tak ada wanita
yang sembarang memakai bikini….
membuat banyak orang
ribut dan punya asumsi
sendiri-sendiri….
Andai aku jadi menteri
kubuat wanita
terjunjung tinggi
bukan sekadar korban
model iklan atau wanita genit
dari gelap hingga pagi
Andai aku jadi menteri
kubuat wanita
lebih mandiri
supaya tidak ada
babu dicaci,
TKW dimaki,
apalagi sampai bunuh diri
Tapi
ini cuma mimpi
entah kapan pasti
Andai aku jadi menteri
Nama : Teuku Jimmy
Kelas : XI Tel 2
No Absen : 39
Tema : Andai Aku Menjadi
TRANSMISSION 19
Andai Aku Menjadi "Nahdatul"
Andai Aku Menjadi
jika aku menjadi air
aku akan mengalirkan kesegaran untukmu
jika aku menjadi api
aku akan menerangi setiap saat
jika aku menjadi tanah
aku akan menjadi sumber kehidupanmu
jika aku menjadi angin
aku akan menejukanmu dari panasnya dunia
namun
saat aku menjadi air, aku dapat menghanyutkanmu ke air terjun yang curam
saat aku menjadi menjadi api, aku dapat membahayakan ragamu dengan panasku
saat aku menjadi tanah, aku dapat meracunimu apabila aku tercemar
dan saat aku menjadi angin,aku dapat menghempaskanmu ke tempat yg jauh
maka aku akan menjai manusia yg akan menjadi manusia yg akan melindungimu dari arus yg deras, yg akan menjagamu dari panasnya api yg akan menggantikan tanah untuk menghidupimu dan aku akan menahanmu saat kau akan terhempas jauh
Nama : Nahdathul Arighy
kelas : XI tel 2
no absen : 27
Suka Duka Menjadi Pelajar
Pelajar
Pelajar adalah suatu status atau sebuah gelar yang pasti diterima oleh setiap anak
Dari yang duduk di bangku SD, SMP dan SMA
Suka, duka, canda dan tawa kulalui sebagai pelajar
Berbagai teman baru ku dapatkan selama aku menjadi seorang pelajar
Terkadang juga ada saja masalah yang datang...
Dan aku pun mengenal kata CINTA saat aku menjadi seorang pelajar
Memang menjadi seorang pelajar bukanlah suatu hal yang mudah
Banyak cerita, kisah dan kenangan yang harus kulalui
Dan kenangan itu pun akan selalu ku simpan dalam pikiranku
Nama : Nafa Mahensa
No Absen : 30
Kelas : XI Tel 5 (Jaringan Akses)
Sekolah : SMK TELKOM Sandhy Putra Jakarta
Jika Aku Seniman
Jika Aku Seniman
jika aku seorang pelukis, tentu aku akan goreskan kuas di tangangku untuk melukiskan keindahan bumi ini
jika saja aku seorang pemusik, akan aku lirihkan lagu untuk mencerminkan keindahan bumi ini
Dan jika aja aku adalah seorang penyair,tentu saja aku juga akan membuat sebuah untaian syair merdu diantara lirik lirik sempurna yang telah tercipta
tapi sayang
aku hanya seorang pemimpi, yang hanya bisa memimpikan sesuatu yang tak pasti
nama : Muhammad Syaiful Islam
kelas: XI tel 1
no absen:30
tema: jika aku menjadi
Jeritan Anak Jalanan
Jeritan Anak Jalanan
Di kolong-kolong jembatan aku..
Bersenandung mengharap belas kasihmu..
Pandanganku yang kian hampa..
Sesuap nasi pun tak kunjung tiba..
Melihat mu aku tak peduli..
Bukan wakil rakyat tikus berdasi..
Aku memang mlarat..
Bukan seperti tikus keparat..
Yang doyan uang rakyat..
Haus harta bak lintah darat..
Masih terdengar jeritan dan tangisan..
Dari anak kolong jembatan..
Kau butakan matamu..
Kau tulikan telingamu..
Takut kehilangan harta itu sifatmu..
Takut kehilangan kehormatan pun sifatmu..
Kau lebih rela korbankan rakyat..
Hanya demi se onggok martabat..
Kau picik..
Kau pun licik..
Di kolong jembatan aku..
Di jalanan kukais keberuntunganku..
Kau tak datang aku bangga..
Tak mengenal mu pun aku lega..
nama: Renovirgino
kelas: XI t 3
absen: 27
switching 19
Sea Games "Hadyan"
Sea Games
terik matahari membakar punggung
kaki berdebu lari tak berujung
angin memberi sayap untuk terbang hingga ujung
Keringat mengalir ke bawah. seperti anak sungai menggenang di lantai,
Seorang prajurit kembali dari medan perang. babak belur dan lemah tergulai
suka cita dirasakan di dalam diri
Keringatmu adalah harapan kami
penentu perjuangan penuh determinasi
semoga selalu jadi motivasi
Hujan cahaya dan kembang api
Menyuburkan sorak dan hahahihi
Menguapkan milyaran rupiah hasil lelah pribumi
Untuk membeli predikat sanggup dan dihormati
Nama : Hadyan N ( 18 )
Kelas: XI Tel 8
Semangat Merah putih Seagames
"Semangat Merah putih Seagames"
Peluit panjang sudah di bunyikan
pertanda untuk unjuk kebolehan
merah putih warna kebanggaan
pemicu semangat perjuangan
Suara gendang sudah di dendangkan
pertanda bunyi peperangan
keluarkan pedang dan bidik sasaran
tumbangkan musuh tanpa belas kasihan
Suara Bedug mulai bertalu
pertanda hidup perhitungan waktu
saatnya maju tanpa rasa ragu
berharap untuk jadi nomor satu
Nama: Muhammad Ilham Pradana Hutagalung
Kelas : 11 Tel 2
Absen: 25
Jeritan Pilu Rakyat Indonesia
Jeritan Pilu Rakyat Indonesia
Jutaan Orang-orang disana menjerit
Ribuan Orang-orang disana menangis
Puluhan Orang-orang disana kelaparan
Kalian hanya duduk…
Kalian hanya tidur…
Kalian hanya berkhayal…
Di kursi keNegaraan…
Segala cara yang haram kalian halalkan
Segala cara ilmu kalian salah gunakan
Uang rakyatpun kalian tak perdulikan
Ohhhh......Merahku.
Ohhhh......Putihku
Apa ini Negaraku?
Nama : Kiyeng Pamungkas Bondo Sapolo
Kelas : XI TEL 7
Tugas remedial Bahasa Indonesia
Pertandingan dalam sea games
Pertandingan dalam sea games
Engkau hadir penuh motivasi
Hingga kini Mulai beraksi
43 cabang engkau pertandingkan
545 medali engkau persembahkan
sebelas sebelas sebelas
11 negara berada di dalamnya
11 hari engkau menguji
himpunan negara Asia tenggara
menjalin persahabatan penuh kenangan
26 tahun engkau abdikan
Sea games 2011 sebagai bukti
menjalin kekompakan penuh tradisi
mengharap kemenangan meraih medali
Jakarta - palembang menjadi saksi
sebelas hari menuju titian ilmu
canda tawamu menyongsong sebuah tujuan
semoga bertemu di tahun yang akan datang
Nama : Barep Raka Munggar Pranoto
Kelas : XI TEL 5
Sebuah Karya tuk Remedial
Sebuah Karya tuk Remedial
hari ini ku sedih
karena nilai ku pedih
hati ku terasa rapuh
takut termarahi ibu ku
tapi tuhan berikan jalan
dengan mengikuti pengulangan
membuat sebuah puisi
tak ada akal untuk mengisi
maafkanlah aku
wahai bu risma guruku
aku berjanji
tak akan ku ulangi lagi
demi orang-orang terkasih
mengharapkan aku berhasil
maka itu ku membuat puisi
agar berhasil.
Nama : Deden Darmawan Syahri
Kelas : XI TEL 4
Tugas Remedial Bahasa Indonesia
hari ini ku sedih
karena nilai ku pedih
hati ku terasa rapuh
takut termarahi ibu ku
tapi tuhan berikan jalan
dengan mengikuti pengulangan
membuat sebuah puisi
tak ada akal untuk mengisi
maafkanlah aku
wahai bu risma guruku
aku berjanji
tak akan ku ulangi lagi
demi orang-orang terkasih
mengharapkan aku berhasil
maka itu ku membuat puisi
agar berhasil.
Nama : Deden Darmawan Syahri
Kelas : XI TEL 4
Tugas Remedial Bahasa Indonesia
Andai aku menjadi Petani
Andai aku menjadi Petani
Wahai petani
Banyak sekali jasa mu untuk manusia
Kau banyak memberikan keindahan
Keringat mu banyak memberikan anugrah
Oh petani.....
Kami tak kan sanggup seperti mu
Bila ku bisa ku pasti ingin menjadi seperti mu
Yang memberikan anugrah kenikmatan untuk manusia
Janganlah engkau menyerah
Tanpa jasa mu wahai petani
Kita tak akan bisa menikmatin makanan
Menikmati kesehatan
Jika menjadi seperti mu
Aku tak tau bisa berbuat apa
Karena perkajaan mu sangatlah sulit
Aku bahkan tak sanggup melakukannya
Terima kasih
Wahai petani ......
Nama: Muhammad Eko Prasetyo
Kelas: XI Tel I
Absen: 26
jeritan rakyat "Ari"
jeritan rakyat
sawah nan luas terbentang
pepohonan rindang berdesakan
kicauan burung jadi irama yang memabukan
keindahan tak terlupakan
namun itu dulu
saat gunung tak murka
saat manusia sayang alamnya
kini hanya keserakahan menjelma
pertiwi tak lagi ramah pada kita
membinasa
air bah menghadang
banjir menggenang
lahar dingin menggunung
di sana sini bencana melanda
jelata tumpuan korban alam dan penguasa
bagaimana bisa ?
selalu rakyat yang terjerat,yang menjerit
jerit kesakitan dari negeri yang katanya makmur …
Nama:ARI
Kelas:XI Tel 5
Absen:09
Andai Aku Menjadi "Kim See Dek"
"Andai aku menjadi"
hidup ini adalah anugrah yang terindah dari yang kuasa
kita tidak bisa membalik telapak tangan
hidup membutuhkan ketabahan untuk menghadapi
tantangan hidup yang setiap saat
akan datang menguji
langkah langkah kehidupan selanjutnya
tapi di sisi lain
hdup ini sangat menarik
jika kita dapat
menjalaninya dengan baik
maka dari itu
jangan pernah menyerah
untuk menghadapi hidup ini
andai aku menjadi manusia sempurna
aku ingin mengubah hidup ini menjadi
lebih berarti, maka dari itu
jalanilah hidup ini dengan caramu sendiri ,
karena kesempurnaan hanya milik Allah
by:
Nama: kim see dek
Kelas: XI Tel 4
Absen: 20
Jika aku menjadi "Reggy"
JIKA AKU MENJADI
Kau bukan bayangan , angan atau impian
Tapi kau juga bukan harapan yang semu
Ku yakinkan hati bahwa hari ini lusa atau nanti
Ada cahaya keindahan menyeruak diantara keraguan
Jika aku menjadi bening itu karena keruhmu
Jika aku menjadi putih itu karena hitammu
Jika aku menjadi indah itupun karena mendungmu
Jika aku menjadi apapun itu pasti . . . . . . . . . . . . . .
Embun pagi beriring halimun tipis
Nyaris tak terlihat tertawan pelangi
Sebaris doa menyertai harap juga gerakku
Untuk terus dan terus menapaki cita - citaku
by :
Nama : Reggy Caesar Putra
Kelas : XI Tel 3
Absen : 29
Setelah Usai Pesta
Setelah Usai Pesta
Hujan cahaya dan kembang api
Menyuburkan sorak dan hahahihi
Menguapkan milyaran rupiah hasil lelah pribumi
Untuk membeli predikat sanggup dan dihormati
Medali-medali diburu mutiara bangsa
Medali-medali dipandang bunga-bunga pengharum Negara
Rekor-rekor dicipta lalu diberita untuk mencitra
Setelah usai pesta para juara kembali dikado lupa
Hendaknya gempita ini tak menghijab
Isak dhu’afa dan rintih fuqara
Hendaknya gempita ini tak menguap
Pidana perdata garong-garong pemiskin negara
Dan kukira saatnya pena-pena berlomba membangun sadar
Bergegas memasarkan benar-benar
Dengan ujar dengan nalar
Dengan karya-karya bermenu ide dasar berbumbu penyegar yang tak hambar
Agar jaya kembali membinar kembali menggelegar
by Kefin Ruliandra/ Kelas XI TEL 1 absen 23
Sea Games 2011
Sea Games 2011
Engkau hadir penuh motivasi
Hingga kini Mulai beraksi
43 cabang engkau pertandingkan
545 medali engkau persembahkan
sebelas sebelas sebelas
11 negara berada di dalamnya
11 hari engkau menguji
himpunan negara Asia tenggara
menjalin persahabatan penuh kenangan
26 tahun engkau abdikan
Sea games 2011 sebagai bukti
menjalin kekompakan penuh tradisi
mengharap kemenangan meraih medali
Jakarta - palembang menjadi saksi
sebelas hari menuju titian ilmu
canda tawamu menyongsong sebuah tujuan
semoga bertemu di tahun yang akan datang
by Mohamad Zulkifli / absen 23 XI T 2
Laskar GarudaKu
Laskar GarudaKu (RE:Sea Games)
Peluit panjang sudah di bunyikan
pertanda untuk unjuk kebolehan
merah putih warna kebanggaan
pemicu semangat perjuangan
Suara gendang sudah di dendangkan
pertanda bunyi peperangan
keluarkan pedang dan bidik sasaran
tumbangkan musuh tanpa belas kasihan
Suara Bedug mulai bertalu
pertanda hidup perhitungan waktu
saatnya maju tanpa rasa ragu
berharap untuk jadi nomer satu
Absen 32 XI T 2
Kisah ku "Risma Petualang Sastra"
RISMA Astria Bundy Hindawati lahir di kota telor asin dan bawang merah, kota Brebes pada 24 April 1989, nama panggilannya Risma.
Gadis berdarah jawa Sunda ini memiliki keunikan dalam kelahirannya yaitu berada dalam kandungan sang bunda tidak sebagaimana mestinya, hanya enam bulan ia berada dalam kandungan. Ia lahir sebagai bayi bungkus. Merupakan balahan hati dari ibu Rosilowati dan bapak Rasbundy. Keluarga besarnya ada di Jakarta. Tetangganya kebanyakan di Brebes.
Dia hobi menulis sejak SD, jago sekali kalau disuruh mengarang makanya dia tidak pernah terkena marah pinter cari alasan. Dia pernah mengikuti lomba mengarang. Meski hanya dapet juara 3, dia tetep bangga dengan kejuaraanmya itu. Judul karangannya “Kepleset Kulit Pisang” pernah dimuat lho di majalah Bobo dan Juara. Karya terbesar sepanjang sejarah hidupnya selama ini adalah sebuah Antologi Asam Manis Cinta, kumpulan cerpen, puisi, dan drama.
Hobinya selain menulis cerpen, puisi, drama, dia juga menggulati dunia persilatan selama 4 tahun, sering mewakili lomba pencak silat putri, juara 1Putri INSEBA. Gadis baerdarah jawa sunda ini pernah juga meraih juara 1 menulis kaligrafi, tilawatil Qur’an tingkat kabupaten, Rangking 3 Siswa teladan se-kabupaten Brebes, juara 2 Lomba Mapel Bahasa Indonesia tahun 2001, Juara 2 Olimpiade Ilmiah Mahasiswa Bidang Ekonomi DG JUDUL "Widaran Kelor Sebagai Alternatif Jajanan Sehat Anak Kos" serta Juara 3 Karya Ilmiah Bidang Politik "Karikatur dalam Surat Kabar sebagai Media pengenalan Politik pada Masyarakat"
Risma Astria juga merupakan salah satu aktivis di sekolahnya, dia pernah menjabat sebagai ketua OSIS Angkatan 2002/ 2003, sebagai Pradana Putri Ambalat R.A Kartini, sebagai ketua Ranting Pencak Silat Indonesia Seni Bela Diri (INSEBA), sebagai anggota teater ”Bawang Poges” Kabupaten Brebes, sebagai seksi keamanan ekstra kurikuler STAPALA, sebagai Anggota Resimen Mahasiswa (Menwa)
Dalam pergaulannya, dia mudah bergaul dengan siapa saja, sifat yang periang dan nurah senyum menjadikan orang senang bersahabat dengannya. Jiwa petualangnya sangat kental, dia senang sekali mengembara mencari jatidirimya, terbukti bahwa dia meneruskan studinya di UNNES, tdak ada sama sekali familinya di sana, senang sekali mengembara di luar kota seperti Jakarta, Bekasi, Bandung, Semarang, Jogja, Surabaya, Rembang, dam Tasikmalaya, dia pergi ke sana hanya untuk mengamati kultur budaya terutama tradisi pernikahan di tempat-tempat tersebut, dalam setiap perjalanan pengembaraanya, tidak sedikit mendapatkan pengalaman yang dia jadikan sebagai inspirasi menciptakan sebuah karya sastra seperti puisi dan cerpen.
Riwayat pendidikannya SD Negeri X11 Brebes, SMP Negeri 4 Brebes, SMA Negeri 1 Brebes dan berhasil meraih gelar sarjana dengan predikat terbaik ke-2 dengan waktu tempuh 7 semester di kampus Sekaran-Gunungpati UNNES. ini berkeinginan kuat untuk menimba ilmu lebih banyak lagi (S2)
Gadis Berdarah Jawa Sunda akan terus melanjutkan petualangannya tuk menebarkan ilmu. Kini ia sebagai pengajar di SMK Islam Tanjung Duren dan SMK Telkom SPJ Cengkareng. Risma Petualang Sastra Tak punya apa2 hanya sebongkah Ilmu Ilmu dan Ilmu.... Karena ilmu yg bermanfaat adalah salah satu amalan yang dapat membantu kita di akherat kelak :)
SALAM BUDAYA CINTAI BAHASA INDONESIA....!!!!
Baca Selengkapnya...
Gadis berdarah jawa Sunda ini memiliki keunikan dalam kelahirannya yaitu berada dalam kandungan sang bunda tidak sebagaimana mestinya, hanya enam bulan ia berada dalam kandungan. Ia lahir sebagai bayi bungkus. Merupakan balahan hati dari ibu Rosilowati dan bapak Rasbundy. Keluarga besarnya ada di Jakarta. Tetangganya kebanyakan di Brebes.
Dia hobi menulis sejak SD, jago sekali kalau disuruh mengarang makanya dia tidak pernah terkena marah pinter cari alasan. Dia pernah mengikuti lomba mengarang. Meski hanya dapet juara 3, dia tetep bangga dengan kejuaraanmya itu. Judul karangannya “Kepleset Kulit Pisang” pernah dimuat lho di majalah Bobo dan Juara. Karya terbesar sepanjang sejarah hidupnya selama ini adalah sebuah Antologi Asam Manis Cinta, kumpulan cerpen, puisi, dan drama.
Hobinya selain menulis cerpen, puisi, drama, dia juga menggulati dunia persilatan selama 4 tahun, sering mewakili lomba pencak silat putri, juara 1Putri INSEBA. Gadis baerdarah jawa sunda ini pernah juga meraih juara 1 menulis kaligrafi, tilawatil Qur’an tingkat kabupaten, Rangking 3 Siswa teladan se-kabupaten Brebes, juara 2 Lomba Mapel Bahasa Indonesia tahun 2001, Juara 2 Olimpiade Ilmiah Mahasiswa Bidang Ekonomi DG JUDUL "Widaran Kelor Sebagai Alternatif Jajanan Sehat Anak Kos" serta Juara 3 Karya Ilmiah Bidang Politik "Karikatur dalam Surat Kabar sebagai Media pengenalan Politik pada Masyarakat"
Risma Astria juga merupakan salah satu aktivis di sekolahnya, dia pernah menjabat sebagai ketua OSIS Angkatan 2002/ 2003, sebagai Pradana Putri Ambalat R.A Kartini, sebagai ketua Ranting Pencak Silat Indonesia Seni Bela Diri (INSEBA), sebagai anggota teater ”Bawang Poges” Kabupaten Brebes, sebagai seksi keamanan ekstra kurikuler STAPALA, sebagai Anggota Resimen Mahasiswa (Menwa)
Dalam pergaulannya, dia mudah bergaul dengan siapa saja, sifat yang periang dan nurah senyum menjadikan orang senang bersahabat dengannya. Jiwa petualangnya sangat kental, dia senang sekali mengembara mencari jatidirimya, terbukti bahwa dia meneruskan studinya di UNNES, tdak ada sama sekali familinya di sana, senang sekali mengembara di luar kota seperti Jakarta, Bekasi, Bandung, Semarang, Jogja, Surabaya, Rembang, dam Tasikmalaya, dia pergi ke sana hanya untuk mengamati kultur budaya terutama tradisi pernikahan di tempat-tempat tersebut, dalam setiap perjalanan pengembaraanya, tidak sedikit mendapatkan pengalaman yang dia jadikan sebagai inspirasi menciptakan sebuah karya sastra seperti puisi dan cerpen.
Riwayat pendidikannya SD Negeri X11 Brebes, SMP Negeri 4 Brebes, SMA Negeri 1 Brebes dan berhasil meraih gelar sarjana dengan predikat terbaik ke-2 dengan waktu tempuh 7 semester di kampus Sekaran-Gunungpati UNNES. ini berkeinginan kuat untuk menimba ilmu lebih banyak lagi (S2)
Gadis Berdarah Jawa Sunda akan terus melanjutkan petualangannya tuk menebarkan ilmu. Kini ia sebagai pengajar di SMK Islam Tanjung Duren dan SMK Telkom SPJ Cengkareng. Risma Petualang Sastra Tak punya apa2 hanya sebongkah Ilmu Ilmu dan Ilmu.... Karena ilmu yg bermanfaat adalah salah satu amalan yang dapat membantu kita di akherat kelak :)
SALAM BUDAYA CINTAI BAHASA INDONESIA....!!!!
Sabtu, 03 Desember 2011
Suka duka menjadi pelajar
Suka duka menjadi pelajar
Tak terasa tahun demi tahun
saya lewati demi kesabaran
dan demi kegigihan saya
untuk melewati masa sekolah saya
Duka dan senang saya lewati
disekolah ini bersama teman-teman
dan bersama guru-guru tercinta saya
di sekolah ni…
canda bersama
duka bersama
mengerjakan soal pun bersama
nyontek pun bersama
namun kesenangan seakan berubah
ketika ujian sekolah pun tiba
rasa takut dan rasa gugup
kami hadapi bersama…
dengan penuh yakin bahwa kami bisa lewattinnya..
Karya :
nama:fai lumba togatorop
absen: 16
jurusan : TKJ
Baca Selengkapnya...
Tak terasa tahun demi tahun
saya lewati demi kesabaran
dan demi kegigihan saya
untuk melewati masa sekolah saya
Duka dan senang saya lewati
disekolah ini bersama teman-teman
dan bersama guru-guru tercinta saya
di sekolah ni…
canda bersama
duka bersama
mengerjakan soal pun bersama
nyontek pun bersama
namun kesenangan seakan berubah
ketika ujian sekolah pun tiba
rasa takut dan rasa gugup
kami hadapi bersama…
dengan penuh yakin bahwa kami bisa lewattinnya..
Karya :
nama:fai lumba togatorop
absen: 16
jurusan : TKJ
Modo – modi
Modo – modi
simbol persatuan sea games masa kini
menanam benih bakat di hati
Di dalam tubuhmu tertanam jiwa
mencoba bertarung sekuat tenaga
modo – modi
26 tahun sea games berdiri
seribu malam memohon diri
semoga kemenangan selalu untuk negri ini
Garuda muda akan tetap di hati kami
Karya :
Nama : Qori N.K.
Kelas. : XI Tel 2
Baca Selengkapnya...
simbol persatuan sea games masa kini
menanam benih bakat di hati
Di dalam tubuhmu tertanam jiwa
mencoba bertarung sekuat tenaga
modo – modi
26 tahun sea games berdiri
seribu malam memohon diri
semoga kemenangan selalu untuk negri ini
Garuda muda akan tetap di hati kami
Karya :
Nama : Qori N.K.
Kelas. : XI Tel 2
ANDAI AKU MENJADI. . .
ANDAI AKU MENJADI. . .
Andai aku menjadi karang, meski tidak mudah.
Sebab ia ‘kan menahan sengat binar mentari yang garang.
Sebab ia ‘kan kukuh halangi deru ombak yang kuat menerpa tanpa kenal lelah.
Sebab ia ‘kan melawan bayu yang keras menghembus dan menerpa dengan dingin yang coba membekukan.
Sebab ia ‘kan menahan hempas badai yang datang menggerus terus-menerus dan coba melemahkan keteguhannya.
Sebab ia ‘kan kokohkan diri agar tak mudah hancur dan terbawa arus.
Sebab ia ‘kan berdiri tegak berhari-hari, bertahun-tahun, berabad-abad, tanpa rasa jemu dan bosan.
Andai Aku menjadi pohon yang tinggi menjulang, meski itu tidak mudah.
Sebab ia ‘kan tatap tegar bara mentari yang terus menyala setiap siangnya.
Sebab ia ‘kan meliuk halangi angin yang bertiup kasar.
Sebab ia ‘kan terus menjejak bumi hadapi gemuruh sang petir.
Sebab ia ‘kan hujamkan akar yang kuat untuk menopang.
Sebab ia ‘kan menahan gempita hujan yang coba merubuhkan.
Sebab ia ‘kan senantiasa berikan bebuahan yang manis dan mengenyangkan.
Sebab ia ‘kan berikan tempat bernaung bagi burung-burung yang singgah di dahannya.
Sebab ia ‘kan berikan tempat berlindung dengan rindang daun-daunnya.
Andai aku menjadi paus, meski itu tak mudah.
Sebab dengan sedikit kecipaknya, ia akan menggetarkan ujung samudera.
Sebab besar tubuhnya ‘kan menakutkan musuh yang coba mengganggu.
Sebab sikap diamnya akan membuat tenang laut dan seisinya.
Andai aku menjadi elang, dengan segala kejantanannya, meski itu juga tidak mudah.
Sebab ia harus melayang tinggi menembus birunya langit.
Sebab ia harus melanglang buana untuk mengenal medannya.
Sebab ia harus melawan angin yang menerpa dari segala penjuru.
Sebab ia harus mengangkasa jauh tanpa takut jatuh.
Sebab ia harus kembali ke sarang dengan makanan di paruhnya.
Sebab ia harus menukik tajam mencengkeram mangsa.
Sebab ia harus menjelajah cakrawala dengan kepak sayap yang membentang gagah.
Andai aku menjadi melati, meski tampak tak bermakna.
Sebab ia ‘kan tebar harum wewangian tanpa meminta balasan.
Sebab ia begitu putih, seolah tanpa cacat.
Sebab ia tak takut hadapi angin dengan mungil tubuhnya.
Sebab ia tak ragu hadapi hujan yang membuatnya basah.
Sebab ia tak pernah iri melihat mawar yang merekah segar.
Sebab ia tak pernah malu pada bunga matahari yang menjulang tinggi.
Sebab ia tak pernah rendah diri pada anggrek yang anggun.
Sebab ia tak pernah dengki pada tulip yang berwarna-warni.
Sebab ia tak gentar layu karena pahami hakikat hidupnya.
Andai aku menjadi mutiara, meski itu tak mudah.
Sebab ia berada di dasar samudera yang dalam.
Sebab ia begitu sulit dijangkau oleh tangan-tangan manusia.
Sebab ia begitu berharga.
Sebab ia begitu indah dipandang mata.
Sebab ia tetap bersinar meski tenggelam di kubangan yang hitam.
Andai aku menjadi kupu-kupu, meski itu tak mudah pula.
Sebab ia harus melewati proses-proses sulit sebelum dirinya saat ini.
Sebab ia lalui semedi panjang tanpa rasa bosan.
Sebab ia bersembunyi dan menahan diri dari segala yang menyenangkan, hingga kemudian tiba saat untuk keluar.
Karang akan hadapi hujan, terik sinar mentari, badai, juga gelombang.
Elang akan menembus lapis langit, mengangkasa jauh, melayang tinggi dan tak pernah lelah untuk terus mengembara dengan bentangan sayapnya.
Paus akan menggetarkan samudera hanya dengan sedikit gerakan.
Pohon akan hadapi petir, deras hujan, silau matahari, namun selalu berusaha menaungi.
Melati ikhlas ‘tuk selalu menerima keadaannya, meski tak terhitung pula bunga-bunga lain dengan segala kecantikannya.
Kupu-kupu berusaha bertahan, meski saat-saat diam adalah kejenuhan.
Mutiara tak memudar kelam, meski pekat lingkungan mengepungnya di kiri-kanan, depan dan belakang.
Tapi karang menjadi kokoh dengan segala ujian.
Elang menjadi tangguh, tak hiraukan lelah tatkala terbang melintasi bermilyar kilo bentang cakrawala.
Paus menjadi kuat dengan besar tubuhnya dalam luas samudera.
Pohon tetap menjadi naungan meski ia hadapi beribu gangguan.
Melati menjadi bijak dengan dada yang lapang, dan justru terlihat indah dengan segala kesederhanaan.
Mutiara tetap bersinar dimanapun ia terletak, dimanapun ia berada.
Kupu-kupu hadapi cerah dunia meskipun lalui perjuangan panjang dalam kesendirian.
Jadilah karang yang kokoh, elang yang perkasa, paus yang besar, pohon yang menjulang dengan akar menghujam, melati yang senantiasa mewangi, mutiara yang indah, kupu-kupu, atau apapun yang kau mau.
Karya :
nama:arnold turnip
kelas:XI tel 2
absen:4
transmisi 19
Baca Selengkapnya...
Andai aku menjadi karang, meski tidak mudah.
Sebab ia ‘kan menahan sengat binar mentari yang garang.
Sebab ia ‘kan kukuh halangi deru ombak yang kuat menerpa tanpa kenal lelah.
Sebab ia ‘kan melawan bayu yang keras menghembus dan menerpa dengan dingin yang coba membekukan.
Sebab ia ‘kan menahan hempas badai yang datang menggerus terus-menerus dan coba melemahkan keteguhannya.
Sebab ia ‘kan kokohkan diri agar tak mudah hancur dan terbawa arus.
Sebab ia ‘kan berdiri tegak berhari-hari, bertahun-tahun, berabad-abad, tanpa rasa jemu dan bosan.
Andai Aku menjadi pohon yang tinggi menjulang, meski itu tidak mudah.
Sebab ia ‘kan tatap tegar bara mentari yang terus menyala setiap siangnya.
Sebab ia ‘kan meliuk halangi angin yang bertiup kasar.
Sebab ia ‘kan terus menjejak bumi hadapi gemuruh sang petir.
Sebab ia ‘kan hujamkan akar yang kuat untuk menopang.
Sebab ia ‘kan menahan gempita hujan yang coba merubuhkan.
Sebab ia ‘kan senantiasa berikan bebuahan yang manis dan mengenyangkan.
Sebab ia ‘kan berikan tempat bernaung bagi burung-burung yang singgah di dahannya.
Sebab ia ‘kan berikan tempat berlindung dengan rindang daun-daunnya.
Andai aku menjadi paus, meski itu tak mudah.
Sebab dengan sedikit kecipaknya, ia akan menggetarkan ujung samudera.
Sebab besar tubuhnya ‘kan menakutkan musuh yang coba mengganggu.
Sebab sikap diamnya akan membuat tenang laut dan seisinya.
Andai aku menjadi elang, dengan segala kejantanannya, meski itu juga tidak mudah.
Sebab ia harus melayang tinggi menembus birunya langit.
Sebab ia harus melanglang buana untuk mengenal medannya.
Sebab ia harus melawan angin yang menerpa dari segala penjuru.
Sebab ia harus mengangkasa jauh tanpa takut jatuh.
Sebab ia harus kembali ke sarang dengan makanan di paruhnya.
Sebab ia harus menukik tajam mencengkeram mangsa.
Sebab ia harus menjelajah cakrawala dengan kepak sayap yang membentang gagah.
Andai aku menjadi melati, meski tampak tak bermakna.
Sebab ia ‘kan tebar harum wewangian tanpa meminta balasan.
Sebab ia begitu putih, seolah tanpa cacat.
Sebab ia tak takut hadapi angin dengan mungil tubuhnya.
Sebab ia tak ragu hadapi hujan yang membuatnya basah.
Sebab ia tak pernah iri melihat mawar yang merekah segar.
Sebab ia tak pernah malu pada bunga matahari yang menjulang tinggi.
Sebab ia tak pernah rendah diri pada anggrek yang anggun.
Sebab ia tak pernah dengki pada tulip yang berwarna-warni.
Sebab ia tak gentar layu karena pahami hakikat hidupnya.
Andai aku menjadi mutiara, meski itu tak mudah.
Sebab ia berada di dasar samudera yang dalam.
Sebab ia begitu sulit dijangkau oleh tangan-tangan manusia.
Sebab ia begitu berharga.
Sebab ia begitu indah dipandang mata.
Sebab ia tetap bersinar meski tenggelam di kubangan yang hitam.
Andai aku menjadi kupu-kupu, meski itu tak mudah pula.
Sebab ia harus melewati proses-proses sulit sebelum dirinya saat ini.
Sebab ia lalui semedi panjang tanpa rasa bosan.
Sebab ia bersembunyi dan menahan diri dari segala yang menyenangkan, hingga kemudian tiba saat untuk keluar.
Karang akan hadapi hujan, terik sinar mentari, badai, juga gelombang.
Elang akan menembus lapis langit, mengangkasa jauh, melayang tinggi dan tak pernah lelah untuk terus mengembara dengan bentangan sayapnya.
Paus akan menggetarkan samudera hanya dengan sedikit gerakan.
Pohon akan hadapi petir, deras hujan, silau matahari, namun selalu berusaha menaungi.
Melati ikhlas ‘tuk selalu menerima keadaannya, meski tak terhitung pula bunga-bunga lain dengan segala kecantikannya.
Kupu-kupu berusaha bertahan, meski saat-saat diam adalah kejenuhan.
Mutiara tak memudar kelam, meski pekat lingkungan mengepungnya di kiri-kanan, depan dan belakang.
Tapi karang menjadi kokoh dengan segala ujian.
Elang menjadi tangguh, tak hiraukan lelah tatkala terbang melintasi bermilyar kilo bentang cakrawala.
Paus menjadi kuat dengan besar tubuhnya dalam luas samudera.
Pohon tetap menjadi naungan meski ia hadapi beribu gangguan.
Melati menjadi bijak dengan dada yang lapang, dan justru terlihat indah dengan segala kesederhanaan.
Mutiara tetap bersinar dimanapun ia terletak, dimanapun ia berada.
Kupu-kupu hadapi cerah dunia meskipun lalui perjuangan panjang dalam kesendirian.
Jadilah karang yang kokoh, elang yang perkasa, paus yang besar, pohon yang menjulang dengan akar menghujam, melati yang senantiasa mewangi, mutiara yang indah, kupu-kupu, atau apapun yang kau mau.
Karya :
nama:arnold turnip
kelas:XI tel 2
absen:4
transmisi 19
Langganan:
Postingan (Atom)